ukhuah islamiah

Tanggal :28 November 2008 UKHUWAH ISLAMIYAH Disampaikan Oleh : H. Muhammad Qorib, S.Ag, MA Allah berfirman : Indahnya ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam)
digambarkan dalam ayat dan hadits berikut : Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara,
sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara
kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat.(10) Hai orang-orang yang beriman, janganlah
sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan
yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik
dari mereka, dan jangan pula sekumpulan perempuan
perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh
jadi yang direndahkan itu lebih baik, dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil
dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-
buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk
sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat,
maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (12) Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
purba sangka (kecurigaan), karena sebagian dari
purba sangka itu dosa, dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan jangalah menggunjingkan satu
sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS.Al-
Hujurat/49:10-12) Rasulullah bersabda : Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah
bersabda : “Janganlah kamu saling iri hati, saling menaikkan harga untuk mengecoh pembeli, saling
membenci, saling membelakangi dan janganlah
seseorang menjual di atas jualan orang lain. Jadilah
hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang
Muslim itu pada saudaranya, janganlah menyakitinya,
jangan enggan membelanya, jangan membohonginya, dan jangan merendahkannya.
Taqwa itu disini. ” Beliau menunjuk ke dadanya sampai tiga kali. “Sudah cukup dianggap suatu kejahatan, apabila seseorang merendahkan
saudaranya yang Muslim. Setiap Muslim itu terhadap
Muslim yang lain adalah haram darahnya, hartanya
dan harga diri / kehormatanya. ” (HR. Muslim) Mengapa Ukhuwah Islamiyah retak / terputus? Ada beberapa faktor yg menyebabkan ukhuwah
islamiyah retak / terputus. Diantaranya sebagai
berikut : 1. Perebutan kesenangan dunia (harta dan
kekuasaan) Rasulullah bersabda, “Dapat diperkirakan bahwa kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain
sebagaimana orang-orang melahap isi mangkok. Para
sahabat bertanya, Apakah jumlah kami pada saat itu
sedikit ya Rasulullah ?” Beliau menjawab, bahkan saat itu jumlah kalian banyak sekali tetapi seperti buih
air bah (tidak berguna) dan kalian ditimpa penyakit wahn ”. Mereka bertanya lagi, “Apakah penyakit wahn , itu ya Rasulullah ?” Beliau menjawab, “Kecintaan yang sangat kepada dunia dan takut mati.” Rasulullah bersabda, “Demi Allah, bukanlah kemelaratan yang aku takuti bila menimpa kalian,
tetapi yang kutakuti adalah bila dilapangkannya dunia
bagimu sebagaimana pernah dilapangkan bagi orang-
orang sebelum kalian, lalu kalian saling berlomba-
lomba sebagaimana mereka berlomba, lalu kalian
dibinasakan olehnya sebagaimana meraka dibinasakan. ” (HR. Ahmad) 2. Fanatik kelompok / Ashabiyyah Kita harus meyakini Islam merupakan agama yang
paling benar, namun keyakinan yang sama tidak
boleh kita tujukan kepada pendapat yang diputuskan
oleh kelompok kita. Yang boleh diyakini sebagai yang
paling benar adalah agama Islam, selainnya masih
dalam konteks relativitas. Dalam konteks ibadah, Nabi memberikan dasar yang
disebut ta’addudul ibaadaat (keragaman cara ibadah). Contoh : para sahabat berbeda dalam waktu
pelaksanaan shalat ashar ketika menuju
perkampungan Bani Quraidzah. Sebagian berpegang
kepada pesan Nabi dengan melaksanakan shalat
sesampainya di perkampungan itu, sebagian yang
lain shalat di perjalanan dengan pertimbangan waktu hampir habis. Kedua cara pelaksanaannya
dibenarkan oleh Rasulullah. Hal ini menunjukkan
bahwa kita tidak boleh terlalu fanatik dengan
pendapat sendiri. 3. Merasa lebih mulia daripada orang lain Rasulullah bersabda, “Akan datang satu zaman kepada umat manusia (baca: umat Islam), perut-perut
merek menjadi Tuhan bagi mereka, perempuan-
perempuan mereka menjadi kiblat bagi mereka,
dinar-dinar (rupia) menjadi agama bagi mereka,
kehormatan (kemuliaan) mereka terletak pada
kekayaan mereka, waktu itu tidak tersisa iman kecuali tinggal namanya saja dan tidak tersisa Islam
kecuali hanya tinggal upacaranya saja, masjid-masjid
mereka makmur (megah) dan damai (nyaman)
namun hati mereka kering dari petunjuk, ulama-
ulama mereka menjadi makhluk yang paling buruk di
permukaan bumi. Kalau terjadi zaman seperti itu, Allah akan menyiksa mereka dan menimpakan
kepada mereka dengan berbagai bencana;
kekejaman para penguasa, kekeringan masa, dan
kekejaman para pengambil keputusan. “Sahabat takjub dengan penafsiran Nabi itu, mereka bertanya,
“Ya Rasulullah, apakah mereka semua ini menyembah berhala ?” Nabi menjawab, “Ya bagi mereka, setiap serpihan dan kepingan uang menjadi
berhala.” (Tafsir atas QS. Ar-Ruum / 30 : 9) 4. Perasaan hasad (dengki) Dengki tidak hanya merusak orang lain, namun akan
memberikan kerusakan kepada diri sendiri.
Hubungkan dengan QS. An-Naas/114:1-6. Jalan Keluar 1. Zuhud terhadap dunia Allah berfirman : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan
dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka
sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak
lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
(QS. Ali-Imran / :185) Rasulullah bersabda, “Aku dan dunia ibarat orang yang sedang dalam perjalanan menunggang
kendaraan, lalu berteduh di bawah pohon untuk
beristirahat dan setelah itu meninggalkannya. ” (HR. Ibnu Majjah) 2. Banyak jalan menuju kebenaran Rasulullah bersabda, “Apabila seorang hakim memutuskan sebuah hukum dan keputusannya
benar, maka ia akan mendapatkan dua pahala, jika
keputusannya salah maka akan mendapatkan satu
pahala.” (HR. Bukhari) Hubungkan dengan nasihat Nabi Ya ’kub kepada anak-anaknya yang terekam dalam QS.Yusuf/12:67 3. Ukuran Kemuliaan adalah taqwa Allah berfirman : Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supayua kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal. (QS Al-Hujuraat/49:13) Rasulullah bersabda, “Wahai segenap manusia, sesungguhnya Tuhan kalian satu dan Bapak kalian
satu. Tidak ada kelebihan bagi seorang Arab atas
orang Ajam (non Arab) dan bagi seorang yang bukan
Arab atas orang Arab dan yang berkulit merah atas
yang hitam dan yang hitam atas merah, kecuali
dengan ketakwaannya. ” (HR. Ahmad) 4. Ingat bahaya dengki Rasulullah bersabda, “Waspadalah terhadap hasud (iri dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-
pahala sebagaimana api memakan kayu
bakar. ” (HR. Abu Dawud) Seorang penyair berkata, “Sesungguhnya manusia yang paling buruk dipermukaan bumi adalah siapa
saja yang tidak senang dengan kebahagiaan yang
dimiliki orang lain. ” Khutbah Jum'at tanggal :28 November 2008


0 komentar: