Resistor
RESISTOR
Tiga buah resistor komposisi karbon
(IEE,IEC,EU)
(US,JP)
Resistor kaki aksial
Tiga resistor komposisi karbon para radio tabung vakum
Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan di antara kedua salurannya sesuai
dengan arus yang mengalirinya,
berdasarkan hukum Ohm :
Resistor digunakan sebagai bagian dari
jejaring elektronik dan sirkuit elektronik , dan merupakan salah satu komponen yang
paling sering digunakan. Resistor dapat
dibuat dari bermacam-macam kompon dan
film, bahkan kawat resistansi (kawat yang
dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel -kromium ).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat diboroskan. Karakteristik lain termasuk
koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam
sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak , bahkan sirkuit terpadu . Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, resistor
harus cukup besar secara fisik agar tidak
menjadi terlalu panas saat memboroskan
daya.
Satuan
Ohm (simbol: Ω) adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama George
Simon Ohm. Biasanya digunakan prefix
miliohm, kiloohm dan megaohm.
Konstruksi
Komposisi karbon Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung
dengan kawat atau tutup logam pada kedua
ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan
cat atau plastik. Resistor komposisi karbon
lawas mempunyai badan yang tidak
terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian
disolder. Resistor yang sudah jadi dicat
dengan kode warna dari harganya.
Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk
karbon dan bahan isolator (biasanya keramik ). Resin digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya
ditentukan oleh perbandingan dari serbuk
karbon dengan bahan isolator. Resistor
komposisi karbon sering digunakan sebelum
tahun 1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu
populer karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih baik,
seperti toleransi, kemandirian terhadap
tegangan (resistor komposisi karbon
berubah resistansinya jika dikenai tegangan
lebih), dan kemandirian terhadap tekanan/
regangan. Selain itu, jika resistor menjadi lembab, bahang dari solder dapat
mengakibatkan perubahan resistansi yang
tak dapat dikembalikan.
Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel
jika tidak pernah diberikan tegangan lebih
ataupun panas lebih. Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif
cukup mahal. Resistansinya berkisar antara
beberapa miliohm hingga 22 MOhm.
Film karbon
Selapis film karbon diendapkan pada selapis
substrat isolator, dan potongan memilin
dibuat untuk membentuk jalur resistif
panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar
potongan jalur, ditambah dengan resistivitas
karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan resistansi yang lebar [1]. Resistor film karbon memberikan rating
daya antara 1/6 W hingga 5 W pada 70 °C.
Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10
MOhm. Resistor film karbon dapat bekerja
pada suhu di antara -55 °C hingga 155 °C. Ini
mempunyai tegangan kerja maksimum 200 hingga 600 v [2].
Film logam
Unsur resistif utama dari resistor foil adalah
sebuah foil logam paduan khusus setebal
beberapa mikrometer. Resistor foil merupakan resistor dengan
presisi dan stabilitas terbaik. Salah satu
parameter penting yang mempengaruhi
stabilitas adalah koefisien temperatur dari
resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat
rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%,
stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun,
50ppm/3 tahun, stabilitas beban 0.03%/2000
jam, EMF kalor 0.1 μvolt /°C, desah -42dB, koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH, kapasitansi 0.5pF [3].
Penandaan resistor
Resistor aksial biasanya menggunakan pola
pita warna untuk menunjukkan resistansi.
Resistor pasang-permukaan ditandas secara
numerik jika cukup besar untuk dapat
ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang
sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda,
cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu
warna lain juga mungkin, seperti merah tua
atau abu-abu.
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak
diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk
menutupi seluruh badan untuk pengkodean
warna. Warna kedua diberikan pada salah
satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna
di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah "badan, ujung, titik"
memberikan urutan dua digit resistansi dan
pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah
±20%. Resistor dengan toleransi yang lebih
rapat menggunakan warna perak (±10%)
atau emas (±5%) pada ujung lainnya.
Identifikasi empat pita
Identifikasi empat pita adalah skema kode
warna yang paling sering digunakan. Ini
terdiri dari empat pita warna yang dicetak
mengelilingi badan resistor. Dua pita
pertama merupakan informasi dua digit
harga resistansi, pita ketiga merupakan pengali (jumlah nol yang ditambahkan
setelah dua digit resistansi) dan pita keempat
merupakan toleransi harga resistansi.
Kadang-kadang pita kelima menunjukkan
koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan
dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 10 4Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau,
mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru,
mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung
sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 10 4, yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat,
merah, merupakan kode untuk toleransi ±
2%, memberikan nilai 560.000 Ω pada keakuratan ± 2%.
Warna
Pita Pertama
Pita kedua
Pita ketiga(Pengali)
Pita keempat(Toleransi)
Pita kelima(koefisiensi suhu)
Hitam
0
0
x 10 '0
Cokelat
1
1
x 10 '1
1%(F)
100ppm
Merah
2
2
x 10 '2
2%(G)
50ppm
Jingga
3
3
x 10 '3
15ppm
Kuning
4
4
x 10 '4
25ppm
Hijau
5
5
x 10 '5
0,5%(D)
Biru
6
6
x 10 '6
0,25%(C)
Ungu
7
7
x 10 '7
0,01%(B)
Abu-abu
8
8
x 10 '8
0,05%(A)
Putih
9
9
x 10 '9
Emas
x 10 '-1
5%(J)
Perak
x 10 '-2
10%(K)
Kosong
20%(M)
Identifikasi lima pita
Identifikasi lima pita digunakan pada resistor
presisi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%),
untuk memberikan harga resistansi ketiga.
Tiga pita pertama menunjukkan harga
resistansi, pita keempat adalah pengali, dan
yang kelima adalah toleransi. Resistor lima pita dengan pita keempat berwarna emas
atau perak kadang-kadang diabaikan,
biasanya pada resistor lawas atau
penggunaan khusus. Pita keempat adalah
toleransi dan yang kelima adalah koefisien
suhu.
Resistor pasang-permukaan
Gambar ini menunjukan empat resistor pasang permukaan (komponen pada kiri atas adalah kondensator) termasuk dua resistor nol ohm. Resistor nol ohm sering digunakan daripada lompatan kawat sehingga dapat dipasang dengan mesin pemasang resistor.
Resistor pasang-permukaan dicetak dengan
harga numerik dengan kode yang mirip
dengan kondensator kecil. Resistor toleransi
standar ditandai dengan kode tiga digit, dua
pertama menunjukkan dua angka pertama
resistansi dan angka ketiga menunjukkan pengali (jumlah nol). Contoh:
"334"
= 33× 100 ohm = 330 KOhm
"222"
= 22 × 100 ohm = 2,2 KOhm
"473"
= 47 × 1,000 ohm = 47 KOhm
"105"
= 10 × 100,000 ohm = 1 MOhm
Resistansi kurang dari 100 ohm ditulis: 100,
220, 470. Contoh:
"100"
= 10 × 1 ohm = 10 ohm
"220"
= 22× 1 ohm = 22 ohm
Kadang-kadang harga-harga tersebut ditulis
"10" atau "22" untuk mencegah kebingungan. Resistansi kurang dari 10 ohm menggunakan
'R' untuk menunjukkan letak titik desimal.
Contoh:
"4R7"
= 4.7 ohm
"0R22"
= 0.22 ohm
"0R01"
= 0.01 ohm
Resistor presisi ditandai dengan kode empat
digit. Dimana tiga digit pertama
menunjukkan harga resistansi dan digit
keempat adalah pengali. Contoh:
1001
= 100 × 10 ohm = 1 kohm
4992
= 499 × 100 ohm = 49,9 kohm
1000
= 100 × 1 ohm = 100 ohm
"000" dan "0000" kadang-kadang muncul
bebagai harga untuk resistor nol ohm Resistor pasang-permukaan saat ini biasanya
terlalu kecil untuk ditandai.
0 komentar: